KomikAlkitab.com: Nuh | Kumpulan Cerita Alkitab Bergambar untuk Anak
Nuh dan Bahtera Raksasa - KOMIKALKITAB.COM

Nuh dan Bahtera Raksasa - KOMIKALKITAB.COM

 Pada zaman dahulu, dunia penuh dengan kejahatan. Orang-orang tidak peduli kepada Tuhan. Tapi ada satu orang bernama Nuh, yang hidup baik dan menyenangkan hati Tuhan.


Tuhan melihat bahwa hanya Nuh yang hidup benar. Maka Tuhan memanggil Nuh dan berkata, 'Aku akan menghapus semua yang jahat dari bumi. Tapi engkau, Nuh, akan Kuselamatkan. Buatlah sebuah bahtera yang besar!'


Nuh percaya kepada Tuhan dan mulai membangun bahtera yang besar, seperti yang diperintahkan Tuhan. Ia bekerja keras bersama keluarganya, meskipun orang-orang mengejek mereka.


Tuhan menyuruh binatang-binatang datang kepada Nuh, dua-dua sepasang. Semua binatang jinak dan liar masuk ke dalam bahtera. Nuh dan keluarganya memastikan semuanya masuk dengan aman.


Setelah semuanya masuk, Tuhan menutup pintu bahtera. Hujan mulai turun. Tetes demi tetes, lalu menjadi deras. Air mulai menutupi bumi.


Hujan turun selama empat puluh hari dan empat puluh malam. Air menutupi seluruh bumi, bahkan puncak gunung pun tenggelam. Hanya Nuh, keluarganya, dan binatang-binatang di dalam bahtera yang selamat.



Setelah hujan berhenti dan air mulai surut, Nuh melepaskan seekor burung untuk melihat apakah bumi sudah kering. Burung itu terbang dan kembali karena belum menemukan tempat bertengger.


Tujuh hari kemudian, Nuh melepaskan merpati sekali lagi. Kali ini, burung itu kembali membawa daun zaitun di paruhnya. Tanda bahwa air sudah mulai surut, dan bumi mulai kembali hidup.


Akhirnya, bahtera itu berhenti di atas Gunung Ararat. Air semakin surut, dan daratan mulai terlihat. Tuhan menjaga Nuh dan semua yang ada di dalam bahtera dengan aman.


Ketika bumi sudah kering, Tuhan berkata kepada Nuh, 'Keluarlah dari bahtera, kamu dan semua makhluk bersamamu.' Maka Nuh, keluarganya, dan semua binatang keluar dengan sukacita.



Sebagai ucapan syukur, Nuh membangun mezbah dan mempersembahkan korban kepada Tuhan. Tuhan menerima persembahan itu dengan senang hati dan memberkati Nuh dan keturunannya.



Tuhan berjanji kepada Nuh bahwa Ia tidak akan menghancurkan bumi lagi dengan air bah. Sebagai tanda perjanjian-Nya, Tuhan menaruh pelangi di langit.



Ayat Hafalan (Amsal 3:5 TB):

"Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri.."


Catatan: Beberapa bagian dari cerita ini mungkin disederhanakan dari kisah aslinya di Alkitab agar anak-anak lebih mudah memahami inti pesannya.